PENEMU ARITMATIKA SOSIAL
Aritmatika sosial ditemukan oleh seorang fisikawan, matematikawan, dan astronom Jerman yang bernama Johann Carl Friedrich Gauss. Ia lahir di Brauschweig pada tahun 1777 dan meninggal di Gottingen pada tahun 1855.
1. Pengertian Aritmatika Sosial
Aritmatika sosila mempelajari tentang jual beli serta hal-hal yang menyertai seperti keuntungan, kerugian, dan persentase keuntungan dan kerugian.
2. Manfaat Aritmatika Sosial
- Menyelesaikan masalah keuntungan dan kerugian dalam kehidupan sehari-hari
- Dapat mengetahui dan menyelesaikan masalah rabat, tara, dan netto
- Dapat mengetahui tentang bunga tabungan dan masalah pajak
a. Penjualan dan Pembelian
Harga beli (pembelian) adalah harga untuk membeli barang dari pabrik, grosir, atau tempat lainnya. Harga beli juga sering disebut sebagai modal, modal dihitung dari harga beli dengan ongkos atau biaya tambahan lainnya.
Hraga jual (penjualan) adalah harga barang yang dijual lagi kepada pembeli atau konsumen. Barng yang telah didaptkan dari pabrik dijula lagi oleh penjual kepada konsumen. Konsumen adalah pelanggan (pemakai).
b. Keuntungan dan Kerugian
Laba dan keuntungan adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian suatu barang. Syarat untung, nilai harga jual harus lebih tinggi dari harga pembeliannya. Secara matematis dapat ditulis sebagai:
Untung = Harga Jual - Harga Beli
Sedangkan rugi atau kerugian adalah selisih antara harga pembelian dengan harga penjualan suatu barang. Syarat rugi adalah nilai harga beli lebih tinggi dari harga penjualannya, secara matematis dapat dituliskan :
Rugi = Harga Beli - Harga Jual
Keuntungan dan kerugian dapat dinyatakan dengan persentase (%). Olek karena itu persentase dapat dinyatakan sebagai:
% Untung = (Untung : harga beli) x 100%
% Rugi = (Rugi : harga beli ) x 100%
Contoh :
Seorang pedagang membeli suatu barang seharga Rp. 18.500. Kemudian ia menjualnya lagi seharga Rp.21.000. Berpakah keuntungan atau kerugian pedagang tersebut?
Penyelesaian:
Harga beli = Rp.18.500
Harga Jual = Rp.21.000
Karena harga jual lebih tinggi dari harga beli maka pedagang tersebut mendapatkan keuntungan
maka:
Untung = Harga Jual - Harga Beli
= Rp.21.000 - Rp.18.500
= Rp.2.500
Maka pedagang tersebut mendapat keuntungan sebesar Rp.2.500
Persentase untung
% Untung = (untung : harga beli) x 100%
= ( Rp.2.500 : Rp.18.500) x 100%
= 13%
Maka pedangan mendapat % untung sebesar 13 %
B. Rabat (Diskon), Bruto, Tara, Netto
1. Rabat (Diskon)
Rabat adalah potongan harga atau lebih dikenal dengan istilah diskon.
Rabat = % Rabat x Harga kotor
Harga Bersih = Harga kotor - Rabat (Diskon)
Harga kotor adalah harga barang sebelum dipotong rabat (diskon)
Harga bersih adalah harga barang setelah dipotong rabat (diskon)
contoh :
Nisa ingin membeli sepatu di toko A seharga Rp.60.000 dan diberikan diskon sebesar 15%. Hitung harga sepatu setelah di diskon!
penyelesaian:
Harga kotor = Rp.60.000
% diskon = 15%
Harga bersih = harga kotor - rabat (diskon)
= Rp.60.000 - 15%
= Rp. 51.000
maka harga sepatu setelah di diskon adalah sebesar Rp.51.000
2. Bruto, Tara, dan Netto
Bruto adalah berat barang beserta kemasan (berat kotor). Netto adalah berat bersih tanpa berat kemasan. Sedangkan, tara adalah potongan berat atau berat kemasan. Maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bruto = Netto + Tara
Netto = Bruto - Tara
Tara = Bruto - Netto
Jika diketahu persen tara, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
Tara = % Tara x Bruto
Untuk menentukan harga bersih (netto) setelah mendapatkan potongan berat (tara) adalah sebagai berikut:
Harga bersih = Netto x Harga /satuan berat
contoh :
Pak Rito membeli beras sebanyak 8 karung dengan bruto 500 kg. Jika taranya 2%, hitung netto satu karung beras!
jawab
Bruto 1 karung = 500 : 8 = 62,5 kg
Tara = % tara x bruto
= 2% x 62,5
= 1,25 kg
Netto = bruto - tara
= 62,5 - 1,25
= 61,25 kg
jadi netto satu karung beras adalah 61,25 kg
C. Bunga Tabungan dan Pajak
1. Bunga Tabungan
Ada 2 jenis bunga tabungan yaitu : bunga tabungan majemuk dan bunga tabungan tunggal. Bunga majemuk adalah bunga yang dihitung berdasarkan besarnya modal dan bunga. sedangkan bunga tunggal adalah bunga yang dihitung berdasarkan besarnya modal saja. Maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bunga 1 tahun = % Bunga x Modal
Bunga b bulan = (b:12) x %Bunga x Modal
2. Pajak
Pajak adalah kewajiban setiap warga negara untuk menerahkan sebagian kekayaan kepada negara menurut peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Terdapat beberapa jenis pajak antara lain: pajak penghasilan (Pph), pajak bumi dan bangunan (PBB), dan pajak pertambangan nilai (Ppn).
Gaji bersih = (1 - Pph) x Gaji kotor
contoh :
Pak Budi mendepositkan uangnya di bank A sebesar Rp.10.000.000 dengan bunga 6% per tahun. Karena ada keperluan mendadak, Pak Budi mengambil depositnya setelah 4 bulan. Hitung uang Pak Budi sekarang!
penyelesaian:
Modal = Rp.10.000.000
Persen bunga = 6%
Bunga selama 4 bulan = 8/12 x 6% x Rp.10.000.000
= Rp.400.000
Jadi, uang pak Budi sekarang adalah = Rp.10.000.000 + Rp.400.000
= Rp.10.400.000
Maka uang pak Budi setelah 4 bulan selama di deposito adalah Rp.10.400.000
No comments:
Post a Comment